Mata Uang Rupiah Anjlok lagi Terhadap dolar Amerika Serikat

UTOMONEWS.COM | Mata uang rupiah anjlok lagi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (3/12/2024). Kurs rupiah ditutup turun saat pasar menunggu isyarat pemotongan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed), sebut pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi.

Adapun nilai tukar (kurs) rupiah melemah 40 poin atau 0,25% dan bertengger di level Rp 15.946 per dolar AS dibandingkan sebelumnya di level Rp 15.906 per dolar AS.

“Sejumlah pejabat Fed akan berpidato dalam beberapa hari mendatang, terutama Gubernur Jerome Powell pada Rabu (4/12/2024). Pidatonya disampaikan hanya beberapa minggu sebelum pertemuan terakhir Fed untuk tahun ini,” jelas Ibrahim dalam catatan Selasa.

Bank sentral AS itu diperkirakan akan memangkas suku bunga Fed Funds Rate (FFR) sebesar seperempat poin persentase atau 25 basis poin (bps).

Ibrahim menerangkan, ada ketidakpastian yang tumbuh atas prospek jangka panjang untuk suku bunga, terutama mengingat tanda-tanda inflasi yang kuat dan ketahanan di pasar tenaga kerja.

Sementara itu, data penggajian nonpertanian (NFP) untuk November 2024 akan dirilis Jumat (6/12/2024) ini dan secara luas diharapkan menjadi faktor dalam prospek bank sentral AS atau The Fed terhadap suku bunga.

Gubernur Fed Christopher Waller, yang pandangannya sering menjadi penentu kebijakan moneter AS, mengatakan dirinya cenderung mendukung pemangkasan suku bunga lagi bulan ini. Tetapi Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic menyatakan The Fed masih perlu mempertimbangkan data pekerjaan yang akan datang.

“Investor bersiap untuk pembacaan yang berpotensi kuat, karena dampak gangguan terkait badai baru-baru ini mereda. Prospek jangka panjang untuk suku bunga juga dibayangi oleh ketidakpastian atas pemerintahan Presiden terpilih AS Donald Trump,” imbuhnya.

Trump secara luas diperkirakan akan memberlakukan kebijakan ekspansif dan proteksionis, yang dapat mendukung suku bunga dan inflasi.
Di China, pembacaan aktivitas bisnis yang positif menunjukkan langkah-langkah stimulus terbaru dari pemerintah negara itu telah membuahkan hasil. Namun, para trader menunggu lebih banyak isyarat tentang China dari dua pertemuan politik utama pada Desember 2024.
Memburuknya hubungan perdagangan antara AS dan China juga diperkirakan berpotensi merusak ekonomi China, sehingga mengurangi minatnya terhadap komoditas.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa tergelincir ke posisi Rp 15.950 dibanding sebelumnya di level Rp 15.905 per dolar AS.
Editor: Ahmad Jais
Sumber: Investor

Views: 63

Verified by MonsterInsights